Web Directories Tips Untuk Karir Anda: Panas dalam

Kamis, 14 Oktober 2010

Panas dalam

Author: http://bit.ly/dtkuTo


Job Vacancy, Indonesia Job, Job Indonesia

Mungkin hanya gambaran gejala awal suatu radang tenggorokan saja. Seperti lazim kalau mulai mau flu, tenggorokan terasa pedih dan gatal, atau mungkin juga nyeri panas menggelitik. Bila anda meraskan gejala-gejala tersebut berarti anda terkena panas dalam.
Ada lagi gejala lain, bangun tidur terasa nyeri kalau menelan, yang sebetulnya awal dari suatu radang tenggorokan yang lazimnya disebabkan oleh serangan virus. Kita mengenalnya sebagai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan bagian Atas), yang bisa terpilah menjadi pharyngitis, jika hanya di tenggorokan, rhiopharyngitis jika di hidung dan tenggorokan juga, laryngitis jika mengenai pita suara, atau tonsillopharyngitis jika menyerang kelenjar amandel selain tenggorokan.
Tidak semua bibit penyakit, apakah virus, parasit, maupun kuman yang sering mampir di tenggorokan, kerongkongan, dan rongga hidung, akan selalu berhasil mengganggu selaput lendir mulut di sana sehingga menjadikan kita jatuh sakit batuk-pilek, kalau tubuh sedang kuat. Hanya jika kondisi tubuh sedang lemah, yang akan memudahkan kita jatuh sakit saban kali disinggahi bibit penyakit yang hadir dan beredar di udara sekitar kita, yang sering berasal dari orang-orang sekitar yang sedang sakit.
Daya tahan lokal selaput lendir mulut, hidung, dan tenggorokan, juga ditentukan oleh gizi dan kecukupan vitamin-mineral. Tidak semua orang yang berada dekat pasien batuk-pilek, atau penyakit menular lewat udara (air-borne) lainnya yang lebih berat dan lebih ganas sekalipun, pasti jatuh sakit. Hanya mereka yang lemah saja yang menjadi korban penularan, lalu jatuh sakit.
Setiap bagian tubuh kita dijaga dan dilindungi oleh seperangkat sistem ketahanan tubuh, baik yang bersifat cairan, dalam kelenjar getah bening, dan darah, maupun yang bersifat sel yang berada dalam darah putih pembentuk sistem kekebalan atau imunitas tubuh. Begitu pula dengan selaput lendir rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, atau bagian tubuh mana pun lainnya.
Jika selaput lendir mulut, hidung, kerongkongan kita lemah, mungkin sebab kondisi tubuh secara keseluruhan lemah, maka hampir semua bagian-bagian tubuh kita pun ikut lemah. Ada orang sakit mata merah, besoknya langsung kena. Ada yang batuk-pilek, sorenya langsung bersin-bersin, demam, lalu batuk. Kesenggol kulit orang herpes, beberapa hari kemudian tertular. Pendek kata, kondisi tubuh yang lemah menjadi rentan tertular penyakit menular yang mana saja.
Sariawan
Bentuk kelemahan selaput lendir rongga mulut, yang bisa juga mengenai bagian tenggorokan, kelenjar tonsil (amandel), seluruh selaput lendir mulut, termasuk lidah dan bibir.
Seriawan terbentuk antara lain sebab selaput lendir di rongga mulut tidak sekuat ketika sedang normal. Selaput lendir mudah lecet, koyak, dan luka (tukak). Paling sering sebab kekurangan sayur-mayur dan buah-buahan. Orang yang tidak suka sayur, pada musim-musim kering kemarau, rentan seriawan. Bukan sekadar cuma sebab kurang vitamin C seperti banyak anggapan yang berkembang.
Dulu betul para pelaut yang terlunta di samudera menderita seriawan hebat (scorbut) semata sebab untuk waktu lama tidak mengonsumsi buah dan sayur. Tapi seriawan (aphthae) orang sekarang banyak faktor penyebabnya, di luar sekadar kekurangan vitamin C belaka. Peran vitamin B, vitamin P, vitamin Q, serta beberapa jenis mineral lain, dan banyak faktor lain lagi, selain faktor stres sendiri. Ada yang seriawannya kambuh saban kali datang haid, mirip gajian, selain ada juga yang seriawannya kumat hanya kalau lagi tanggung bulan.
Rasa tidak enak lokal di rongga mulut akibat tidak bugarnya selaput lendir rongga mulut, bisa dibikin lebih enak dengan banyak minum air, berkumur rebusan daun sirih, atau dengan obat kumur, mengisap permen antiseptis, atau apa saja yang bisa bikin segar rongga mulut. Tapi barang tentu itu bukan terapi untuk memulihkan kondisi selaput lendir, sebab selaput lendir yang sudah rapuh hanya bisa pulih bugar jika tubuh bugar. Untuk itu dibutuhkan lebih banyak buah dan sayur mayur, cukup protein salah satu pembuat zat kekebalan, memadai waktu jeda, dan terukur pula gerak badannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar